Random Post

Jumat, 04 Februari 2011

Alasan remaja bunuh diri

Alasan Remaja Bunuh Diri?
FENOMENA bunuh diri pada anak dan remaja dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat drastis. Hal itu bukan hanya merupakan masalah kesehatan semata, tetapi sangat kompleks menyangkut berbagai aspek kehidupan (mental – emosional – sosial – ekonomi – pendidikan – rohani dan kesejahteraan). Banyak penelitian telah dilakukan mengenai fenomena ini, baik mengenai epidemiologi, etiologi, faktor risiko, maupun terapi dan prevensi. Namun untuk Indonesia hal ini masih sangat terbatas.
Agar dapat dilakukan berbagai upaya mulai dari pencegahan dan intervensi terhadap faktor-faktor yang dapat dimodifikasi, perlu pemahaman tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bunuh diri pada anak dan remaja.


Keberhasilan bunuh diri pada remaja laki-laki 5 kali lebih besar dibandingkan wanita, meskipun untuk percobaan bunuh diri pada remaja wanita 3 kali lebih banyak dibandingkan remaja laki-laki. Ide-ide bunuh diri bukan merupakan fenomena yang statis dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Keputusan untuk bunuh diri dapat muncul tiba-tiba (impulsif) tanpa banyak dipikirkan terlebih dahulu atau keputusan merupakan puncak dari kesulitan atau kebingungan yang berkepanjangan.
Profil anak dan remaja bunuh diri
Anak dan remaja yang mempunyai risiko bunuh diri, umumnya mempunyai profil atau ciri-ciri, di antaranya:
* Dikenal lingkungannya sebagai anak “baik”.
* Memiliki tuntutan kemampuan yang tinggi.
* Punya minat dan keinginan tinggi.
* Memiliki karakter perfeksionis atau selalu harus sempurna.
* Kesulitan untuk dapat menerima kekurangan diri.
* Prestasi akademik mulai kurang sampai di atas rata-rata.
Faktor pencetus bunuh diri
Bunuh diri pada anak dan remaja sering berhubungan dengan stresor yang terjadi sesaat. Faktor pencetus yang mendahului tindak bunuh diri pada anak dan remaja umumnya karena:
* Konflik dan pertengkaran dengan anggota keluarga (adik, kakak atau orang tua).
* Menghindari atau antisipasi terhadap hukuman, misal dari orang tua, guru atau polisi karena kesalahan yang dibuatnya.
* Kehilangan muka atau dipermalukan di depan teman-temannya.
* Pertengkaran dengan pacar atau putus cinta.
* Kesulitan di sekolah baik akademis, hubungan interpesonal atau keuangan.
* Perpisahan dengan orang yang berarti bagi dirinya.
* Penolakan baik oleh orang tua, teman atau lingkungannya.
Berhubungan dengan AIDS, kita sebagai remaja yang mungkin frustasi karena telah terjerumus ke dalam lembah penyakit mematikan ini semestinya sayangi diri dan mencari solusi. setiap hal ada konsekuensinya, menanam jagung akan menuai jagung, menanam perilaku seksual yang tidak seharusnya dilakukan remaja karena nafsu sesaat akan menemukan banyak resiko. Dalam agama pun dilarang bunuh diri. Jadi apapun masalahnya kita tenangkan pikiran dan cari solusi.
Menyesal? tentu ! Setiap melakukan kesalahan, penyesalan datang di saat terakhir. Namun penyesalan yang diikuti dengan tindakan akan membuahkan hikmah yang mendalam.
Fakta remaja yang sering bunuh diri justru yang tidak dapat menyalurkan perasaannya dengan baik. semua yang terlihat justru hanya kebohongan karena tidak mampu menahan beban dari masalah dan tak mampu mencari solusi. Sebaiknya kita menjaga diri kita seperti yang telah Tuhan berikan.karena yang beliau berikan untuk kita jaga. Seburuk-buruk masalah,mari kita cari solusi bersama dan jangan sekalipun menyakiti diri sendiri. Saya yang nyaris terperosok ke dalam jeratan bunuh diri tidak ingin ada yang mengikuti hal tersebut. Bunuh diri???? Pikir dan sayangi diri
Mengenai seorang muslim yang bunuh diri
“ Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا , وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa’: 29-30)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Contohnya adalah orang yang mati bunuh diri karena mencekik lehernya sendiri atau mati karena menusuk dirinya dengan benda tajam. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الَّذِى يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِى النَّارِ ، وَالَّذِى يَطْعُنُهَا يَطْعُنُهَا فِى النَّارِ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan mencekik lehernya, maka ia akan mencekik lehernya pula di neraka. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara menusuk dirinya dengan benda tajam, maka di neraka dia akan menusuk dirinya pula dengan cara itu.” (HR. Bukhari no. 1365)

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِى يَتَقَحَّمُ فِيهَا يَتَقَحَّمُ فِى النَّارِ
“Barangsiapa yang menceburkan dirinya ke dalam api, maka Allah akan menyiksanya di neraka dengan cara menyeburkan diri dalam api pula.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Sumber : http://isihati-alifa.blogspot.com/2011/01/alasan-remaja-bunuh-diri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar